AL-MASHUN SIMBOL KEBANGGAAN MEDAN - Kisah Kami
Headlines News :
Home » » AL-MASHUN SIMBOL KEBANGGAAN MEDAN

AL-MASHUN SIMBOL KEBANGGAAN MEDAN

Written By sahrul alim on Jumat, 08 Juni 2012 | 20.35


Oleh: Fahrizal Syam/LPPM Profesi UNM*

Usianya tak muda lagi, beberapa kayu pintu mulai lapuk, warna putih dinding bagian luarnya mulai pudar, sebagian lagi sudah ditumbuhi lumut, namun bangunan satu ini masih berdiri kokoh di tengah kota Medan. Mesjid Al-Mashun yang merupakan mesjid peninggalan sultan Deli ke 9, sultan Ma’moen Al Rasyid Perkasa Alam menjadi symbol kejayaan Medan masa lalu.

Melangkahi gerbang utama mesjid, terdapat lantai luas yang biasa digunakan oleh para jemaah untuk shalat. Disana terdapat banyak anak kecil yang dengan begitu cerianya saling bermain kejar-kejaran dengan teman sebayanya. Ada juga wisatawan yang sekadar mengabadikan momen dengan mengarahkan lensa kamera mereka ke arah mesjid yang tampak begitu kokoh dari depan. Beberapa dari mereka bahkan bukanlah orang muslim. Hal ini semakin mempertegas pesona mesjid yang didirikan pada tahun 1906 ini. Tak ketinggalan uluran tengan dari para peminta-minta yang berbaris rapi di kedua sisi gerbang masuk mengharap belas kasih dari para jemaah atau pengunjung yang datang.


Mesjid yang terletak di jalan sisingamaraja kota Medan ini dan berhadapan langsung dengan salah satu pusat perbelanjaan memiliki keunikan tersendiri, terdapat empat buah kubah besar yang berwarna hitam yang semakin menambah eksotis mesjid ini. Di bagian dalam mesjid berdiri kokoh delapan buah tiang yang menjadi penyangga mesjid, juga terdapat banyak ukiran khas melayu yang memanjakan mata setiap kita memasukinya. Tak hanya itu, sebuah kitab suci Al-Quran yang diletakkan di dalam sebuah kotak kaca berukuran 1 meter persegi di pajang di bagian depan mesjid. Menurut Muhammad Rohit (34), kitab suci ummat Islam tersebut merupakan pemberian orang muslim dari Pakistan pada tahun 1910. “Al-Quran yang ditulis tangan ini merupakan pemberian orang Pakistan kepada sultan Deli” Tutur Rohit.

Di pekarangan mesjid jauh lebih menarik, di sekeliling mesjid terdapat begitu banyak kuburan. Beberapa diantaranya adalah makam orang-orang yang pernah merasakan kejayaan kesultanan Deli. Di bagian kanan mesjid terdapat sebuah bangunan kecil yang di dalamnya terdapat makam para sultan Deli, termasuk orang yang membangun mesjid tersebut. Beberapa di antaranya yaitu  Tuanku Sultan Amaluddin Sani, Osman Al sani Perkasa Alam, Tengku Amiruddin Ibni dan beberapa makan permaisuri sultan terdahulu.

Satu hal lagi yang tak kalah menarik, tepat di bagian samping terdapat menara kokoh yang menjadi kiblat dari mesjid ini. Menara tersebut konon dibentuk oleh Syech Hasan Mashud. Meskipun telah berumur lebih dari seabad, mesjid Al-Mashun masih menunjukkan kejayaannya dengan berdiri kokoh di tengah-tengah kota Medan. Ini menjadi daya tarik bagi para wisatawan. Rosdiannoor misalnya (46), dia mengaku sengaja datang ke mesjid tersebut untuk melihat langsung mesjid ini. Pria asli Kalimantan ini mengaku tak ingin melewatkan kesempatan ketika berada di kota Melayu Deli ini untuk menyaksikan Rumah Allah yang begitu megah tersebut. “Tak lengkap rasanya jika ke medan namun tak mengunjungi Al Mashun” ungkapnya pria asal Pontianak Ini.

Umurnya yang tak mudah lagi lantas tak membuat mesjid ini ikut “keriput” termakan zaman. Kecintaan dan kebanggan warga Medan kepadanya seolah dibayar dengan terus berdiri kokoh. Entah sampai kapan ia akan bertahan, namun selama rakyat Medan masih ada, Mesjid inipun akan tetap menunjukkan ketangguhannya seperti kesultanan Deli terdahulu. Kejayaan kesultanan Deli seakan tercermin di Mesjid ini, dan itu akan selalu menjadi kebanggaan warga kota Melayu Deli.(*)
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Facebook | Sahrul Arul | Almamater
Copyright © 2011. Kisah Kami - All Rights Reserved
Template Created by Sahrul Arul Published by Almamater
Proudly powered by Blogger