Mengintip Keindahan Mesjid Raya Kota Medan - Kisah Kami
Headlines News :
Home » » Mengintip Keindahan Mesjid Raya Kota Medan

Mengintip Keindahan Mesjid Raya Kota Medan

Written By sahrul alim on Rabu, 13 Juni 2012 | 06.43


Oleh : Astuni Rahayu*

Mesjid peninggalan kerajaan Deli itu masih terlihat berdiri tegap di tepi jalan Brigjend katamso, Sumatera Utara, Kota Medan. Dari kejauhan terlihat sebuah kubah menjulang ke langit. Apabila dilihat dari depan mesjid, terlihat seperti gedung kerajaan  zaman dulu kala. Mesjid itu bernama Mesjid Raya Al-Maishun. Mesjid ini merupakan salah satu bangunan bersejarah peninggalan kerajaan Deli dan hingga sekarang masih dipergunakan oleh masyarakat setempat maupun wisatawan. Bangunan mesjid Al-Maishun ini terbuat dari corak Arab-Eropa, yang dibangun semasa raja Maimun. Orang sekitar menyebut mesjid raya kota Medan ini, mesjid Maimun, walaupun sebenarnya mesjid raya ini bernama Al-Maishun.
Foto: Astuni Rahayu
Desain bangunan  mesjid Al-Maishun merupakan buatan arsitek orang Belanda. Atap dan mimbar kubahnya dibuat dari tembaga, sedangkan kaca mesjid ini berasal dari perancis, dan kubah yang berada di tengahnya melambangkan kebesaraan Allah, sesuai dengan kepercayaan orang muslim. Mesjid Al-Maishun berdiri sejak 1906. Yang pertama kali dibangun oleh Sultan Deli Maimun sebagai raja pada masa itu. Setelah berdirinya mesjid Al-Mashun ini maka kerajaan menggunakannya secara khusus selama tiga tahun, mulai tahun 1909 baru dibuka untuk umum.

Selain bangunannya mewah, ternyata mesjid ini juga memiliki majelis taklib yang setia untuk mengelolanya. Bahkan sebagian dari mereka rela untuk tinggal disana. Majelis taklib beranggota sekitar 30 orang, ada yang berasal dari Medan dan ada juga pendatang. Kegiatan yang dilakukan oleh majelis taklib bermacam-macam, salah satunya adalah menyampaikan syariat agama Islam kepada umat muslim. Selain itu mereka juga membimbing anak-anak yang masih usia dini untuk belajar agama Islam. Peraturan pun juga diterapkan di Mesjid ini, bagi anak-anak yang berusia 5-10 tahun diwajibkan untuk menghapal hadist sebanyak 100 hadist dan ayat-ayat pendek. 

Mesjid yang berlantai satu ini memiliki fungsi yang bermacam-macam. Abdurrahman bin Auf salah satu majelis yang tinggal disana menuturkan, mesjid ini selain digunakan untuk tempat beribadah juga acap kali digunakan sebagai tempat pengajian, dan tempat  berdiskusi yang biasa disebut taklib dan walatablun atau biasa dikenal pengajian tentang shalat, puasa, kewajiban orang muslim. Pengajian biasanya dilakukan pada pagi hari.

Abdurrahman  juga mengaku mesjid ini telah ia tempati selama 5 tahun. Selama ia berada dimesjid ini belum pernah mengalami renovasi, kecuali proses pengecatan “Mesjid Al-Maishun ini utuh seperti sedia kala, tanpa ada perubahan sama sekali” ungkapnya, Jum’at (25/5).

Laki-laki yang berumur sekitar 30 tahun ini menambahkan, kalau mesjid raya Al-Maishun ini merupakan aset wisatawan kota Medan yang memicu pengunjung untuk singgah, baik itu untuk mencuci mata, berpoto dan untuk beribadah. Ia berharap kedepannya mesjid Al-Maishun ini lebih dipelihara dengan baik dan mendapatkan perhatian dari pemerintahan maupun masyarakat setempat. Mesjid Al-Maishun bukan hanya digunakan masyarakat Medan sekitar saja melainkan juga digunakan oleh orang-orang pendatang baik itu dari warga lokal maupun manca negara. Sebab itu Mesjid Al-Maishun adalah salah satu kebanggaan Indonesia. “Karena setiap sudut dari bangunan ini memiliki nilai seni sejarah dan budaya yang sangat besar, tegas Abdurrahman, Jum’at (25/5).

Walaupun mesjid ini memiliki daya tarik yang besar terhadap pengunjung, namun mesjid ini belum mendapatkan sepenuhnya perhatian dari pemerintah maupun masyarakat setempat. Ini terbukti dengan adanya rumput-rumput yang menjalar tinggi disekitar mesjid Al-Maishun dan terdapat pentilasi udara dimesjid yang terlihat sudah rusak. “Terjaganya keindahan mesjid Raya adalah salah satu tanggung jawab pemerintah kota Medan, apabila diperhatikan InsyaAllah keindahan dan pesona Mesjid Al-Maishun terlihat menakjubkan. Namun hingga sekarang belum sepenuhnya dapat perhatian dari pemerintah maupun pihak bewajib,” katanya, Jum’at (25/5).(*)
Share this article :

1 komentar:

  1. itu alamatnya di jalan sisingamangaraja
    namanya Mesjid Raya Al-Mahsun

    BalasHapus

 
Support : Facebook | Sahrul Arul | Almamater
Copyright © 2011. Kisah Kami - All Rights Reserved
Template Created by Sahrul Arul Published by Almamater
Proudly powered by Blogger